Waspada cacing di sekitar kita: SDIT Mutiara Baru Gelar Edukasi Kesehatan Bersama Spesialis Anak
Bekasi, 25 November 2025 – Kesehatan anak adalah investasi masa depan. Berangkat dari kesadaran ini, SDIT Mutiara Baru menggelar kegiatan edukasi kesehatan yang berfokus pada bahaya dan pencegahan penyakit kecacingan di lingkungan sekolah. Acara ini menjadi sangat istimewa dengan kehadiran narasumber ahli, yaitu dr. Maria C. Shycha M., Sp. A., seorang Dokter Spesialis Anak.
Mengenali Bahaya Kecacingan pada Anak
Dalam paparannya, dr. Maria menjelaskan bahwa kecacingan seringkali dianggap sepele, padahal dampaknya terhadap tumbuh kembang anak sangat signifikan. "Penyakit ini bisa menyebabkan anak mengalami anemia (kurang darah), kurang gizi, hingga penurunan konsentrasi belajar. Ini terjadi karena cacing menyerap nutrisi penting yang seharusnya digunakan anak untuk beraktivitas dan belajar."
Aksi Pencegahan yang Efektif dan Menyenangkan
Fokus utama dari kegiatan ini adalah memberikan solusi praktis yang dapat diterapkan langsung oleh para siswa. Dokter Maria menyampaikan tiga pilar utama pencegahan kecacingan:
- Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS): Ini adalah benteng pertahanan paling sederhana. Siswa diajarkan langkah-langkah mencuci tangan yang benar, terutama sebelum makan dan setelah buang air besar atau bermain di luar.
- Menjaga Kebersihan Kuku dan Makanan: Anak-anak diingatkan untuk memotong kuku secara rutin agar kotoran tidak tersimpan, serta memastikan makanan yang dikonsumsi selalu bersih dan matang.
- Minum Obat Cacing Rutin: Dokter Maria merekomendasikan pemberian obat cacing sesuai anjuran pemberitahuan, biasanya enam bulan sekali, sebagai langkah pencegahan kolektif.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang antusias dari para siswa. Kepala Sekolah SDIT Mutiara Baru, Ibu Sulastri, S.Pd. SD menyampaikan rasa terima kasih.
"Kami sangat berterima kasih kepada dr. Maria atas edukasi yang sangat komprehensif. Kami berharap materi ini tidak hanya diingat, tetapi juga menjadi kebiasaan hidup sehat bagi seluruh siswa kami"